Minggu, 19 Juni 2016

Tugas B.Indonesia Membuat Makalah

Diposting oleh Carita Digna & Arsy di 15.46
FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI PENGARUH MINAT BELI KONSUMEN
Digna Sevira Tienneke
A.2015.1.33297
1.      Pendahuluan
1.1  Latar belakang
Dewasa ini, dunia bisnis di Indonesia mulai banyak berkembang. Mulai dari kalangan remaja hingga lanjut usia merambah dunia bisnis disela-sela rutinitas sehari-hari mereka. Bisnis menjadi sesuatu yang menjanjikan ketika kita dapat menyeriusinya. Seperti halnya mahasiswa yang disibukkan dengan banyak tugas kuliah dari pagi hingga larut malam, masih saja mencari kesibukan lain dengan menekuni dunia bisnis. Yang saya akan bahas dalam artikel kali ini adalah tentang apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen.
Mungkin dari pembaca sekalian ada yang baru memulai bisnis dalam bidang dessert home made alias rumahan, atau ada pula yang sudah mempunyai dan saat ini sedang mengembangkannya. Untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis rumahan, ada beberapa strategi yang perlu kita lakukan agar penjualan kita tetap berjalan efektif. Dalam artikel kali ini, akan dibahas tentang pengaruh apa saja yang dapat mempengaruhu minat beli konsumen. Seperti minat beli konsumen itu sendiri, daya tarik iklan, kompetensi tenaga penjualan, dan nilai dari seorang pelanggan. Setelah dipaparkan faktor-faktor tersebut diatas, pembaca akan dapat dengan mudah memulai dan menjalankan usaha.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1.2.1        Bagaimana daya tarik iklan dapat menjadi faktor yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen?
1.2.2        Bagaimana kompetensi tenaga penjualan dapat menjadi faktor yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen?
1.2.3        Bagaimana nilai pelanggan dapat menjadi faktor yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen?
1.3  Tujuan
1.3.1        Menjelaskan pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen
1.3.2        Menjelaskan pengaruh kompetensi tenaga penjualan (marketer) terhadap minat beli konsumen?
1.3.3        Menjelaskan pengaruh nilai pelanggan terhadap minat beli konsumen
2.      Pembahasan
2.1       Daya tarik iklan dapat berpengaruh kepada minat beli konsumen. Pada dasarnya iklan adalah semua bentuk penyajian komunikasi non personal tentang ide-ide, produk, dan jasa dengan maksud utama yaitu mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkan (Dun & Darban, 1982). Ehrenberg menyatakan bahwa iklan dapat meningkatkan kesadaran akan merk, mendorong percobaan terhadap merk, dan menekankan pembelian terhadap produk. Representasi periklanan mempunyai arti penting bagi komunikasi produsen dengan konsumennya. Untuk melakukan pendekatan kepada konsumen dan agar pesan mudah tersampaikan, perlu digunakannya appeals. Daya tarik dapat berarti meaningful, distictive, dan seharusnya pesan yang terkandung harus dapat dipercaya. Semakin tinggi daya tarik iklan semakin tinggi pula minat beli konsumen. Dari topik yang saya bahas tentang faktor yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen terhadap  , daya tarik iklan yang akan diterapkan adalah dengan menggunakan brosur atau poster yang disebarluaskan lewat media internet maupun dunia nyata. Iklan yang dimaksud tidak selalu tentang iklan yang dapat dilihat dan ditayangkan di televisi. Promosi melalui iklan juga dapat dilakukan dengan menyebarluaskan broadcast message melalu aplikasi blackberry massanger. Dengan maksud menghemat uang, tenaga, dan waktu.
2.2  Pengaruh tenaga penjualan (Marketing Officer) terhadap minat beli konsumen.
Dalam hal ini Marketing Officer dapat diartikan sebagai keahlian tenaga penjualan dalam melakukan aktifitas penjualan. Liu dan Lench (2001, hlm. 149) menyatakan bahwa keahlian tenaga penjualan merupakan keyakinan akan adanya pengetahuan khusus yang dimiliki oleh tenaga penjualan tersebut yang mendukung hubungan bisnis. Kompetensi tenaga penjualan biasanya lebih sering ditunjukkan melalui solusi yang diberikannya dalam melayani pelanggan. Kompetensi tenaga penjualan mengindikasikan adanya nilai tambah yang diberikan pada pelanggan. Hal ini berarti semakin tinggi kompetensi tenaga penjualan maka semakin pula nilai tambah yang diberikan kepada pelanggan tersebut. Cravens (1993, hlm.49) ,enyatakan bahwa kinerja trenaga penjualan (salesforce) terbentuk dari tiga indicator yang saling berhubungan, yaitu:
a.       Salesforce nonselling behavioral performance, merupakan aktifitas yang dilakukan tenaga penjualan pada waktu tidak melakukan aktifitas penjualan secara langsung, misalnya menyediakan informasi bagi para calon pembeli.
b.      Salesforce selling behavioral performance, merupakan aktifitas yang dilakukan oleh tenaga penjualan yang dapat berakibat langsung pada penjualan, misalnya pada waktu tenaga penjualan melakukan presentasi. Kotler (1997, hlm.297) menjelaskan bahwa dalam melakukan presentasi seorang tenaga penjualan sebaiknya mengikuti rumus AIDA guna memperoleh perhatian (action), menimbulkan minat (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menghasilkan tindakan (action). Selama mempresentasikan produk  tenaga penjualan perlu menekankan manfaat yang diperoleh pembeli dengan memperlihatkan keistimewaan produk.
c.       Salesforce outcome performance, merupakan hasil akhir yang ditunjukkan oleh tenaga penjualan sebagai penilaian atas kinerjanya selama ini. Kinerja tenaga penjualan salah satu contohnya ditunkkan dengan indicator penjualan total.
Hasil penelitian Doney dan Cannon (1997, hlm 44) menunjukkan bahwa keahlian yang dimiliki oleh tenaga penjualan akan berpengaruh positif dengan kepercayaan terhadap tenaga penjualan itu dan pada akhirnya akan mempengaruhi keinginan perusahaan pembeli untuk membeli ke perusahaan penjual. Hal ini menunjukkan pentingnya peran tenaga penjualan.
2.3 Pengaruh nilai pelanggan terhadap minat beli konsumen.
Zeithaml (1988) mendefinisikan bahwa nilai pelanggan adalah penilaian menyeluruh atas kegunaan suatu produk berdasar presepsi atas apa yang diterima dan apa yang dikorbankan (Woodruff, 1997). Memberikan nilai pelanggan yang tinggi seharusnya menjadi tujuan utama dari semua bisnis karena pelanggan membuat keputusan berdasarkan nilai yang diterima (Naumann, 1995). Pelanggan akan membeli produk atau jasa dari perusahaan yang mereka yakini menawarkan nilai pelanggan yang tinggi.
      Fonell, et al. (1996) mengatakan bahwa persepsi nilai pelanggan merupakan factor penentu kepuasan pelanggan. Para penjual dapat meningkatkan persepsi nilai dengan meningkatkan persepsi pembeli terhadap kualitas produk atau manfaat, relatif terhadap harga jual.
      Penelitian yang dilakukan oleh Sethuraman pada tahun 2003 menunjukkan hubungan yang positif antara persepsi kualitas dan konsistensi kualitas dari sebuah produk dan minat beli terhadap produk tersebut.
      Li et al. (1999) menemukan bahwa pengetahuan tentang saluran internet, kenyamanan, pengalaman, aksesibilitas, dan utilitas yang diterima merupakan kunci yang mempengaruhi perilaku konsumen.
3.      Penutup
3.1  Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagai pelaku ekonomi, kita perlu peka terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Daya tarik iklan iklan dapat meningkatkan kesadaran akan merk, mendorong percobaan terhadap merk, dan menekankan pembelian terhadap produk. Representasi periklanan mempunyai arti penting bagi komunikasi produsen dengan konsumennya. Untuk melakukan pendekatan kepada konsumen dan agar pesan mudah tersampaikan, perlu digunakannya appeals. Daya tarik dapat berarti meaningful, distictive, dan seharusnya pesan yang terkandung harus dapat dipercaya.

Daftar Rujukan

Minat Beli Konsumen. (n.d). Diambil 30 Mei 2016 dari http://www.ekonomibangsa.blogspot.com
Samu, Shidar. (1999) Indikator Produk Sukses Terbeli. Diambil 30 Mei 2016 dari http://www.pustakakarya.com


0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog dari Digna Sevira~ Copyright © 2012 Design by Digna Sevira Vinte e poucos