WERNER HEISENBERG (1901-1976)
Ke tangan siapa Hadiah Nobel untuk bidang
fisika jatuh di tahun 1932? Ke tangan Werner Heisenberg,
ahli fisika Jerman. Tak ada orang dapat Hadiah Nobel tanpa sebab-sebab yang
jelas. Dan sebab itu pun mesti luar biasa. Kalau sekedar penemu sih banyak, dan
rasanya sulit hadiah itu dikantonginya. Kenapa bisa Heisenberg? Karena kreasi dan penemuannya dalam bidang
"kuantum mekanika." Ini bukan barang sembarangan. Ini salah satu
prestasi penting dalam seluruh sejarah ilmu pengetahuan.
Mekanika --tiap orang mafhum belaka-- adalah
cabang itmu fisika yang berhubungan dengan hukum-hukum umum ihwal gerak sesuatu
benda. Dan bukan cabang sembarangan cabang, melainkan cabang yang punya bobot
fundamental dalam dunia ilmu pengetahuan.
Sejalan dengan kemajuan bertambah, kebutuhan
pun meningkat. Yang dirasa cukup hari ini akan terasa kurang besoknya. Tak
kecuali dalam hal mekanika. Pada tahun-tahun permulaan abad ke-20 sudah mulai
terasa dan makin lama makin nyata betapa hukum yang berlaku di bidang mekanika
tak mampu menjangkau dan memaparkan tingkah laku partikel yang teramat kecil
seperti atom, apalagi partikel sub atom. Apabila hukum lama yang sudah diterima
umum dapat memecahkan permasalahan dengan sempurna sepanjang menghadapi ihwal
benda makroskopik (benda yang jauh lebih besar ketimbang atom) tidaklah
demikian halnya jika berhadapan dengan benda yang teramat lebih kecil. Ini
bukan saja membikin pusing kepala tetapi sekaligus juga teka-teki yang tak
terjawab.
Di tahun 1925 Werner Heisenberg mengajukan rumus baru di bidang fisika,
suatu rumus yang teramat sangat radikal, jauh berbeda dalam pokok konsep dengan
rumus klasik Newton. Teori rumus baru ini --sesudah mengalami beberapa
perbaikan oleh orang-orang sesudah Heisenberg--sungguh-sungguh
berhasil dan cemerlang. Rumus itu hingga kini bukan cuma diterima melainkan
digunakan terhadap semua sistem fisika, tak peduli yang macam apa dan dari yang
ukuran bagaimanapun.
Dapat dibuktikan secara matematik, sepanjang
pengamatan hanya dengan menggunakan sistem makroskopik melulu, perkiraan
kuantum mekanika berbeda dengan mekanika klasik dalam jumlah yang terlampau
kecil untuk diukur. (Atas dasar alasan ini, mekanika klasik --yang secara
matematik lebih sederhana daripada kuanturn mekanika-- masih dapat dipakai
untuk kebanyakan perhitungan ilmiah). Tetapi, bilamana berurusan dengan sistem
dimensi atom, perkiraan tentang kuantum mekanika berbeda besar dengan mekanika
klasik. Percobaan-percobaan membuktikan bahwa perkiraan mengenai kuantum
mekanika adalah benar.
Salah satu konsekuensi dari teori Heisenberg adalah apa yang terkenal --dengan rumus
"prinsip ketidakpastian" yang dirumuskannya sendiri di tahun 1927.
Prinsip itu umumnya dianggap salah satu prinsip yang paling mendalam di bidang
ilmiah dan paling punya daya jangkau jauh. Dalam praktek, apa yang diterapkan
lewat penggunaan "prinsip ketidakpastian" ini adalah mengkhususkan
batas-batas teoritis tertentu terhadap kesanggupan kita membuat ukuran-ukuran
ilmiah. Akibat serta pengaruh dari sistem ini sangat dahsyat. Apabila hukum
dasar fisika menghambat seorang ilmuwan --bahkan dalam keadaan yang ideal
sekalipun-- mendapatkan pengetahuan yang cermat dari suatu penyelidikan, ini
disebabkan karena sifat-sifat masa depan dari sistem itu tidak sepenuhnya bisa
diramalkan. Menurut "prinsip ketidakpastian," tak akan ada perbaikan
pada peralatan ukur kita yang akan mengijinkan kita mengungguli kesulitan, ini.
"Prinsip ketidakpastian" ini
menjamin bahwa fisika, dalam keadaannya yang lumrah, tak sanggup membikin lebih
dari sekedar dugaan-dugaan statistik. Seorang ilmuwan yang menyelidiki
radioaktivitas, misalnya, mungkin mampu menduga bahwa satu dari setriliun atom
radium, dua juta akan mengeluarkan sinar gamma dalam waktu sehari sesudahnya.
Tetapi, Heisenberg
sendiri tidak bisa menaksir apakah ada atom radium yang khusus yang akan
berbuat begitu. Dalam banyak hal yang praktis, ini bukannya satu pembatasan
yang ketat. Bilamana menyangkut jumlah besar, metoda statistik sering mampu
menyuguhkan basis pijakan yang dapat dipercaya untuk sesuatu langkah. Tetapi,
jika menyangkut jumlah dari ukuran kecil, soalnya jadi lain. Di sini
"prinsip ketidakpastian" memaksa kita menghindar dari gagasan
sebab-akibat fisika yang ketat. Ini mengedepankan suatu perubahan yang amat
mendasar dalam pokok filosofi ilmiah. Begitu mendasarnya sampai-sampai ilmuwan
besar Einstein tak pernah mau terima prinsip ini. "Saya tidak
percaya," suatu waktu Einstein berkata, "bahwa Tuhan main-main dengan
kehancuran alam semesta."
Tetapi, ini pada hakekatnya sebuah pertanda
bahwa ahli-ahli fisika yang paling modern merasa perlu menerimanya.
Jelaslah sudah, dari sudut teori kuantum,
dan pada tingkat lebih lanjut bahkan lebih besar dari "teori
relativitas," telah merombak konsep dasar kita tentang dunia fisik.
Tetapi, konsekuensi teori ini tidaklah semata bersifat filosofis.
Diantara penggunaan praktisnya, dapat
dilihat pada peralatan modern seperti mikroskop elektron, laser dan transistor.
Teori kuantum juga secara luas digunakan dalam bidang fisika nuklir dan tenaga
atom. Ini membentuk dasar pengetahuan kita tentang bidang
"spectroscopy" (alat memprodusir dan meneliti spektra cahaya), dan
ini digunakan secara luas di sektor astronomi dan kimia. Dan juga dimanfaatkan
dalam penyelidikan teoritis dalam masalah yang topiknya beraneka ragam seperti
kualitas khusus cairan belium, dasar susunan intern binatang-binatang, daya
penambahan kekuatan magnit, dan radio aktivitas.
Werner Heisenberg
lahir di Jerman tahun 1901. Dia terima gelar doktor dalam bidang fisika
teoritis dari universitas Munich tahun 1923. Dari tahun 1924 sampai 1927 dia
kerja di Kopenhagen bersama ahli fisika besar Denmark, Niels Bohr. Kertas kerja
penting pertamanya tentang ihwal kuantum mekanika diterbitkan tahun 1925 dan
rumusnya tentang "prinsip ketidakpastian" keluar tahun 1927. Heisenberg meninggal tahun 1976 dalam usia tujuh puluh
empat tahun. Dia hidup bersama isteri dan tujuh anak.
Dari sudut arti penting kuantum mekanika,
para pembaca mungkin heran apa sebab Heisenberg
tidak ditempatkan lebih tinggi dari nomornya sekarang. Tetapi perlu diingat, Heisenberg bukanlah satu-satunya ilmuwan penting yang
berhubungan dengan pengembangan kuantum mekanika. Sumbangan pikiran penting
telah diberikan oleh beberapa pendahulu yang tenar seperti Max Planck, Albert
Einstein, Niels Bohr, dan ilmuwan Perancis Louis Broglie. Sebaris tambahan
masih bisa ditulis di sini seperti ilmuwan Austria Erwin Schrodinger, ahli
Inggris P.A.M. Dirac. Semua mereka ini turut memberi sumbangan yang amat
membantu bagi teori kuanturn pada tahun-tahun tak lama sesudah Heisenberg menerbitkan kertas kerjanya yang bermakna
besar laksana sperma buat kesuburan ilmu pengetahuan. Namun begitu, saya pikir Heisenberg-lah tokoh yang paling utama dalam
pengembangan mekanika kuantum ini dan atas dasar itulah dia layak diberi tempat
urutan tinggi dalam buku ini.
0 komentar:
Posting Komentar